Saudi Arabia bukan sekadar tanah suci Makkah dan Madinah. Di balik citra spiritualnya, negeri ini menyimpan kisah lain—sebuah pertemuan menakjubkan antara peradaban kuno, keindahan alam, dan warisan budaya yang berusia ribuan tahun.
Delapan situs Warisan Dunia UNESCO di Saudi bukan hanya monumen bisu; mereka adalah bab-bab dari kisah besar manusia, perdagangan, dan ketangguhan yang membentuk jantung Arabia.
Dari kerajaan gurun yang hilang hingga oase terbesar di dunia, berikut delapan keajaiban yang menanti untuk dijelajahi oleh wisatawan Indonesia yang mencari pengalaman lebih dari sekadar perjalanan spiritual.
1. Al-Hijr (Madâin Sâlih), AlUla
Warisan Dunia pertama Saudi ini sering dijuluki “Petra-nya Arabia”. Lebih dari seratus makam Nabataean diukir langsung pada tebing batu pasir di gurun AlUla—megah, misterius, dan memesona.
Yang paling ikonik adalah Makam Lihyan bin Kuza, menjulang setinggi 22 meter, berdiri seolah melawan waktu. Saat senja tiba, dinding batu Hegra memantulkan cahaya keemasan, menciptakan panorama yang sulit dilupakan.
2. At-Turaif, ad-Dir’iyah, Riyadh
Di sinilah kisah Kerajaan Saudi bermula. Kompleks bata lumpur At-Turaif merepresentasikan arsitektur Najdi klasik yang kini dipugar menjadi kawasan budaya modern. Museum, galeri, restoran fine-dining, hingga teater terbuka menjadikannya simbol pertemuan masa lalu dan masa depan.
Hanya beberapa menit dari Riyadh, Diriyah kini menjadi destinasi yang wajib dikunjungi—baik untuk penikmat sejarah maupun pencinta gaya hidup urban.
3. Jeddah Bersejarah, Gerbang Menuju Makkah
Al-Balad di Jeddah adalah perpaduan antara nostalgia dan kehidupan kontemporer. Rumah-rumah karang berusia ratusan tahun dengan balkon kayu mashrabiya berdiri di antara gang sempit yang ramai oleh pedagang dan peziarah.
Dulu, inilah tempat di mana jamaah Haji dari Nusantara pertama kali menjejakkan kaki di tanah Arabia. Kini, kawasan ini hidup kembali dengan galeri seni, kafe heritage, dan festival budaya yang menghidupkan semangat pesisir Laut Merah.
4. Seni Batu Hail
Di Jubbah dan Shuwaymis, ukiran batu kuno menggambarkan kehidupan manusia ribuan tahun lalu—pemburu, unta, singa, dan ritual yang tercetak di dinding batu pasir sejak lebih dari 10.000 tahun silam.
Setiap guratan adalah kisah adaptasi manusia terhadap kerasnya gurun. Bagi petualang dan pencinta budaya, situs ini menawarkan perjalanan spiritual tersendiri—antara seni, arkeologi, dan keheningan gurun.
5. Oasis Al-Ahsa
Bayangkan hamparan hijau subur di tengah padang pasir. Al-Ahsa—oasis terbesar di dunia—menjadi rumah bagi lebih dari 2,5 juta pohon kurma dan ratusan mata air alami.
Dengan sejarah permukiman lebih dari lima milenia, kawasan ini adalah simbol kecerdikan manusia dalam menaklukkan alam. Suasana pasar tradisional, aroma kurma segar, dan lanskap hijau menjadikannya tempat sempurna untuk melambat dan menikmati keindahan Arabia yang tenang.
6. Kawasan Budaya Ḥimā, Najran
Di persimpangan jalur kafilah kuno, Ḥimā menyimpan ribuan prasasti, ukiran, dan sumur yang telah ada sejak ribuan tahun.
Setiap simbol di batu bercerita tentang perjalanan pedagang, penyair, hingga penjelajah yang pernah melintasi tanah ini. Bagi mereka yang mencari refleksi dan kedalaman budaya, Ḥimā adalah tempat untuk merenungkan jejak manusia dalam sejarah panjang peradaban gurun.
7. Kawasan Arkeologi Al-Faw, Riyadh
Dikenal sebagai Qaryat al-Faw, situs ini pernah menjadi pusat perdagangan penting di Semenanjung Arabia. Kini, ribuan artefak—mulai dari alat prasejarah, sisa kota kuno, hingga sistem irigasi canggih—mengungkap lapisan-lapisan sejarah yang luar biasa.
Berjalan di Al-Faw seperti melintasi waktu, menyaksikan bagaimana peradaban berkembang, bertahan, lalu hilang—meninggalkan jejak abadi bagi generasi setelahnya.
8. ‘Uruq Bani Ma’arid, Rub’ al-Khali (Empty Quarter)
Ini adalah Warisan Alam UNESCO pertama di Saudi. Gurun Rub’ al-Khali membentang tanpa batas, menjadi rumah bagi bukit pasir raksasa dan satwa langka seperti Oryx Arabia dan Gazel Idmi. Di sinilah langit bertemu bumi, dan keheningan menjadi bahasa alam.
Bagi wisatawan, kawasan konservasi ini menawarkan petualangan yang tak terlupakan—menunggang unta, hiking di bukit pasir, atau berkemah di bawah langit bertabur bintang. Sebuah pengingat bahwa keindahan sejati terkadang hadir dalam kesunyian.
Perjalanan yang Kian Mudah
Kini menjelajahi Saudi semakin praktis bagi wisatawan Indonesia. Pemegang visa UK, US, atau Schengen dengan cap masuk aktif dapat mengajukan e-visa atau Visa on Arrival. Jamaah Umrah pun bisa memperpanjang perjalanan mereka untuk menelusuri keajaiban budaya dan alam di luar Makkah dan Madinah.
Dari megahnya AlUla hingga tenangnya Al-Ahsa, delapan situs UNESCO ini menyatukan sejarah, spiritualitas, dan rekreasi dalam satu pengalaman. Ditambah dengan Saudi Unreal Calendar—yang berisi festival seni, konser, dan pameran berskala dunia—setiap kunjungan menjadi momen yang benar-benar tak terlupakan.
Tentang “Saudi, Welcome to Arabia”
Saudi, Welcome to Arabia adalah identitas baru pariwisata Saudi—sebuah undangan terbuka bagi dunia untuk menjelajahi keindahan dan keragaman negeri ini. Melalui kampanye global dan panduan perjalanan yang komprehensif, brand ini memperkenalkan wajah Saudi yang modern, dinamis, dan penuh kejutan.
Saudi Arabia: jantung Arabia, dan destinasi baru paling memikat di dunia.
News
Berita
News Flash
Blog
Technology
Sports
Sport
Football
Tips
Finance
Berita Terkini
Berita Terbaru
Berita Kekinian
News
Berita Terkini
Olahraga
Pasang Internet Myrepublic
Jasa Import China
Jasa Import Door to Door