Influencer TikTok Pakistan Ditembak Mati di Rumah, Pelaku Diduga Penguntit

HASANAH.ID – Kabar duka datang dari Pakistan. Seorang influencer TikTok yang tengah naik daun, Sana Yousaf, ditemukan tewas usai ditembak oleh seorang pria bersenjata yang diduga sebagai penguntit, Senin (2/6) malam waktu setempat. Insiden tragis itu terjadi di kediamannya di Sektor G-13, Islamabad.

Penembakan dilakukan dari jarak dekat oleh pelaku yang berhasil masuk ke dalam rumah Sana sebelum melarikan diri usai melakukan aksi brutal tersebut. Pelaku hingga kini belum tertangkap, dan penyelidikan tengah dilakukan oleh pihak kepolisian setempat.

Sana, yang berasal dari kawasan Upper Chitral di Provinsi Khyber Pakhtunkhwa, diketahui memiliki lebih dari 500 ribu pengikut di Instagram. Ia disebut-sebut tengah merintis popularitasnya sebagai figur publik di media sosial.

Menurut laporan dari media lokal Pakistan yang dikutip News18, pria yang menembaknya diduga merupakan seorang tamu di rumah korban. Keterangan ini juga dibenarkan oleh pernyataan dari kepolisian Islamabad.

“Sana Yousuf, yang berasal dari Upper Chitral dan tinggal di Sektor G-13 Islamabad, tewas tertembak oleh seorang tamu yang datang mengunjunginya di kediamannya. Penyerang tersebut langsung melarikan diri dari tempat kejadian setelah kejadian, dan polisi telah melakukan perburuan untuk menangkap tersangka,” ujar seorang pejabat kepolisian setempat.

Jenazah korban telah dibawa ke Institut Ilmu Kedokteran Pakistan (PIMS) guna dilakukan proses autopsi. Namun hingga berita ini ditulis, pihak berwenang belum berhasil mengidentifikasi secara pasti motif di balik penembakan tersebut.

Kematian Sana Yousaf menambah daftar kekerasan terhadap perempuan yang aktif di media sosial di Pakistan. Awal tahun ini, seorang remaja perempuan bernama Hira juga menjadi korban pembunuhan yang diduga dilakukan oleh ayah dan pamannya karena aktivitasnya di TikTok.

Laporan menyebut bahwa ayah korban, Anwarul-Haq, merasa geram terhadap putrinya yang tetap mengunggah video ke media sosial meski sudah diperintahkan untuk berhenti. Karena penolakan tersebut, ia diduga bersekongkol dengan iparnya, Tayyab Ali, untuk merencanakan pembunuhan terhadap putrinya.