Kapolres Madina Jelaskan Insiden Pembakaran Polsek Muara Batang Gadis: Diduga Terkait Narkoba


Hasanah.id – Kapolres Mandailing Natal (Madina), AKBP Arie Sofandi Paloh, memberikan klarifikasi terkait peristiwa pembakaran Polsek Muara Batang Gadis yang dilakukan sejumlah orang, Minggu (20/12/2025).

AKBP Arie menjelaskan bahwa Kapolsek setempat tidak berada di lokasi saat kejadian. Saat itu, Kapolsek tengah melakukan pengejaran terhadap pelaku kejahatan hingga ke wilayah Sumatera Barat.

“Kapolsek tidak berada di tempat karena sedang mengejar terduga pelaku kejahatan,” jelasnya.

Arie menyayangkan aksi pembakaran di tengah upaya kepolisian memberantas peredaran narkoba di daerah tersebut. Baru-baru ini, pihaknya berhasil menyita 200 gram sabu sebagai bukti keseriusan dalam pemberantasan narkoba. Ia menekankan pentingnya sinergi antara masyarakat dan polisi.

“Personel polisi bukan robot, mereka memiliki keterbatasan. Kami butuh dukungan, bukan pembakaran,” tegas Arie.

Kapolres menambahkan, dirinya tidak merasa dirugikan secara pribadi atas insiden itu, tetapi kerugian yang terjadi adalah kerugian negara.

“Saya tidak dirugikan, negara yang dirugikan karena bangunan Polsek ini dibangun oleh negara,” kata AKBP Arie Sofandi Paloh.

Ia berharap insiden ini menjadi pelajaran bagi masyarakat maupun aparat kepolisian.

Sementara itu, Kepala Desa Singkuang, Sapiuddin Tampubolon, menyatakan bahwa kemarahan warga merupakan puncak dari kekesalan mereka terhadap maraknya peredaran narkoba di wilayah tersebut.

“Peredaran narkoba di sini sangat mengkhawatirkan. Banyak anak-anak yang terjerumus, bahkan ada yang sampai gangguan jiwa,” ungkap Sapiuddin.

Warga dikabarkan kecewa setelah seorang terduga pengedar narkoba yang sebelumnya diserahkan masyarakat dikabarkan dilepas oleh pihak kepolisian. Namun, Kabid Humas Polda Sumatera Utara, Kombes Pol Ferry Walintukan, membantah kabar tersebut. Ia menjelaskan bahwa R, terduga pengedar narkoba, bukan dilepas oleh polisi melainkan melarikan diri dari sel tahanan.

“Ini terjadi karena miskomunikasi. Warga mengira pengedar narkoba dilepas, padahal yang bersangkutan melarikan diri dari sel tahanan,” terang Ferry.

Insiden ini memicu aksi warga yang membakar bangunan Polsek serta sebuah mobil dinas. Pihak kepolisian menegaskan akan terus menindak tegas pelaku kejahatan sekaligus memperbaiki komunikasi dengan masyarakat untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang.

News
Berita Teknologi
Berita Olahraga
Sports news
sports
Motivation
football prediction
technology
Berita Technologi
Berita Terkini
Tempat Wisata
News Flash
Football
Gaming
Game News
Gamers
Jasa Artikel
Jasa Backlink
Agen234
Agen234
Agen234
Resep
Cek Ongkir Cargo
Download Film